PSN SERENTAK, KETUK PINTU DAN SCREENING GIZI DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA

Upaya pertama yang bisa dilakukan untuk mengendalikan nyamuk penyebab DBD adalah dengan mengendalikan lingkungan terlebih dahulu. Lingkungan ini jangkauannya luas, dimulai dari rumah hingga lingkungan sekitar. Pengendalian secara lingkungan ini dilakukan dengan tujuan membatasi ruang nyamuk untuk berkembang biak, sehingga harapannya nyamuk penyebab DBD ini bisa musnah. Program 3M yang sudah sangat kita kenal, menjadi salah satu cara mengendalikan perkembangbiakan nyamuk secara lingkungan. Secara lengkap pemberantasan sarang nyamuk secara lingkungan, bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1.  Program 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur )

Menguras tempat penampungan air secara teratur, setidaknya seminggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air dan mengubur dan menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa menampung air

2.  Mengganti air yang ada pada vas bunga atau tempat minum di sarang burung, setidaknya

    dilakukan seminggu sekali

3.  Membersihkan saluran air jika tersumbat oleh sampah, karena setiap genangan air bisa

     dimanfaatkan oleh nyamuk untuk berkembang biak.

Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kesehan (Puskesmas Parit Haji Husin II) pada tanggal 10 Maret 2019 telah melakukan aksi  Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), ketuk pintu dan screening Gizi serentak di Kelurahan Bangka Belitung Darat dan Kelurahan Bansir Darat, dimana dalam kesempatan tersebut  Camat Pontianak Tenggara, Drs. H. Herri Noviar Ahyani, M.Si, mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) dan menurunkan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD), meningkatnya penemuan terduga Tuberclosis (TBC) serta meningkatkan pelayan kesehatan bayi dan anak.

Camat Pontianak Tenggara, menghimbau agar ketua RW dan RT dapat memfasilitasi, menginformasikan kepada masyarakat serta menggerakkan mayrakat agar dapat menerima petugas yang berkunjung, kemudian diingatkan juga oleh Camat bahwa petugas yang melakukan kegiatan tersebut dilengkapi dengan kartu Nama/Identitas (ID) agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan, imbuhnya. (Er)

Share this post